FAKULTAS
EKONOMI UNLAM (S1-AKUNTANSI/GENAP)
KELOMPOK
9 : 1. Meta Yulistira (C1C111238)
2. Rini Nurul Chotimah (C1C111028)
3. Rulita Tarabunga S. (C1C111032)
4. Adhisti Elsa S. (C1C111218)
5. Veronica Mawarni (C1C111094)
6. Azmil Umrah (C1C111074)
7. Rizki
Agustina (C1C111090)
Jeprut
: Perlawanan Terhadap Hegemoni Kekuasaan
(Oleh
Ipit Dimyati, dari STSIB)
Abstract
Jeprut
is a well-known art performance in Bandung. Is is form as it unusual because
Jeprut does not follow the usual norms in art performance. Therefore, sometimes
its existence is not recognized as an art, but rather as a compensation for
people who are not competent enough to deliver an art performance. Jeprut
artist are actually conducting an indirect resistance towards the New Order’s
authority.
A
study about Jeprut is confirming that an art’s definition can not be determined
by only its internal aspects but also by its external ones. It means that
something can not be defined as art just by its own existance but also by some
power.
Dua
Sisi Kebudayaan
Tulisan ini melihat Jeprut, sejenis seni pertunjukkan,
yang sedang tumbuh di Bandung, sebagai perlawanan terhadap hegemoni kekuasaan
dari sudut pandang kebudayaan. Dalam tulisan ini kebudayaan dipahami sebagai
hal yang memiliki dua sisi, yakni sisi yang mapan dan sisi yang memberi peluang bagi perubahan. Sisi yang
mapan merupakan kebudayaan dominan, berisi norma atau aturan yang menjadi
pedoman untuk bertingkah laku anggota suatu masyarakat, sedangkan sisi yang
lainnya merupakan potensi yang mendesak keluar untuk menjadi aktual.